Selasa, 23 November 2010

10 Penjaga Gawang Terbaik Indonesia

Dari zaman Soekarno hingga SBY, kiprah timnas Indonesia telah mengalami pasang surut.
Saat ini bisa disebut zaman kesurutan timnas Indonesia. Bayangkan, gelar resmi terakhir yaitu Sea Games 1991 di Manila, Pilliphina. Dalam periode tersebut, beberapa nama penjaga gawang telah menghiasi perjalanan timnas Indonesia. SUPERSOCCER mencoba memberi urutan 10 penjaga gawang terbaik Indonesia. Sangat bisa diperdebatkan memang, namun setidaknya beberapa alasan membuat satu akan berada di atas yang lainnya.
Please, check this out!
1. Maulwi Saelan
Maulwi Saelan yang lahir 8 Agustus 1928 di Makassar, Sulawesi Selatan, adalah salah satu pemain sepakbola legendaris yang bermain di Olimpiade 1956 dan juga pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia juga pernah menjadi salah satu ajudan pribadi presiden Soekarno. Selain itu ia dikenal juga sebagai pendiri Taman Siswa Makassar.
2. Ronny Paslah
Ronny Pasla lahir di Medan, 15 April 1947 adalah mantan kiper Indonesia yang berkiprah sekitar tahun 1960’an – awal 1970. Ejaan namanya sering juga ditulis sebagai Ronny Paslah. Ia memiliki julukan Macan Tutul. Saat jaman Ronny Pasla, berbagai kejuaraan berhasil ia menangi. Bisa disebut, saat itu era keemasan persepakbolaan Indonesia.
Prestasi Tim Nasional Indonesia saat itu:
Juara Piala Agakhan di Bangladesh, 1967
Juara Merdeka Games, 1967
Peringkat III Saigon Cup, 1970
Juara Pesta Sukan Singapura, 1972
3. Yudo Hadianto
Yudo Hadianto yang lahir 19 September 1941 di Solo, Jawa Tengah adalah salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia era 1960-an dan 1970-an. Pada masanya ia sempat diakui sebagi kiper terbaik Asia. Selain itu ia pernah kuliah di Fakultas Ekonomi UI periode 1960-1963 tetapi tidak selesai.
Karir Yudo Hadianto:
Tim Nasional (1961-1976)
Juara Merdeka Games 1962, 1969, 1974 di Kuala Lumpur, Malaysia
Juara King’s Cup 1968 di Bangkok, Thailand
Juara Aga Khan Cup 1970 di Bangladesh
4. Hermansyah
Hermansyah merupakan mantan kiper Tim Nasional era 90-an. Saat Mastrans Bandung Raya, meraih gelar juara Liga Indonesia, ia mulai dikenal dan diakui sebagai kiper tangguh dan spesialis pemblok tendangan penalti.
5. Kurnia Sandy
Kurnia Sandy merupakan penerus Hermansyah di tim nasional. Saat junior ia bersama Kurniawan cs bergabung dengan PSSI Primavera dan belajar di Italia. Kurnia Sandy juga pernah bergabung setahun dengan tim italia, Sampdoria, walau tak sempat bermain. Saat pulang ke Indonesia, Kurnia Sandy memperkuat Pelita Jaya, Persik Kediri, Arema Malang hingga Persebaya Surabaya. Seperti Hermansyah, Kurnia Sandy dikenal sebagai kiper yang memiliki kemampuan dan skill di atas rata-rata.
6. Listianto Raharjo
Salah satu nama yang sempat menjaga gawang Tim Nasional adalah Listianto Raharjo, tangguh dan cekatan dalam menjaga gawang adalah nilai plusnya.
7. Hendro Kartiko
Penjaga gawang tim nasional pasca era Kurnia Sandy. Karirnya dimulai dari Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan kini membela Sriwijaya FC. Menyabet gelar kiper terbaik pada Piala Asia 2000, dan dijuluki “Indonesian Fabien Barthez”. Saat Sriwijaya menjuarai Piala Indonesia tahun ini, ia beranjak dari bangku cadangan mengamankan gawang Laskar Wong Kito mulai pertangahan babak pertama setelah Ferry Rotinsulu cedera.
8. Jendri Pitoy
Merupakan penjaga gawang pasca era Hendro Kartiko. Jendri Pitoy sempat mengisi posisi penjaga gawang tim nasional, penjaga gawang Persipura Jayapura ini juga dikenal pandai membaca arah bola dan tangguh.
9. Markus Horison
Namanya mencuat kala membela PSMS Medan, Kiper yang kini bermain untuk Persib Bandung ini, dikenal tangguh dalam bola-bola atas. Salah satu penampilan yang terbaiknya adalah ketika Piala Asia 2007 di Jakarta, walau akhirnya Indonesia gagal bersaing dengan Korea Selatan dan Arab Saudi. Penampilannya mengundang decak kagum. Saat ini, Markus Horison yang telah menjadi seorang muslim dan merubah nama menjadi Markus Haris Maulana, menjadi pilihan utama di tim nasional senior.
10. Ferry Rotinsulu
Last but not least, Ferry Rotinsulu layak diberi gelar salah satu kiper terbaik Indonesia. Walaupun hanya sering menjadi kiper cadangan di timnas, Ferry telah memberi berbagai gelar bagi Sriwijaya FC. Mulai dari gelar juara Liga Super Indonesia di tahun 2007 hingga tiga gelar Piala Indonesia pada tahun 2007, 2008 dan 2010. Ia dikenal sebagai jago dalam adu tendangan penalti.
Saat ini nama Kurnia Meiga sedang naik daun. Namun di usia muda, kiprahnya baru teruji di ajang Djarum Indonesia Super League. Bagaimana di timnas U-23 maupun senior kelak? Semoga Kurnia Meiga dan kiper-kiper muda Indonesia lainnya sanggup menggantikan bahkan mencatat prestasi gemilang dari para pendahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar