Selasa, 23 November 2010

PERATURAN PERMAINAN SEPAKTAKRAW DOUBLE REGU


PERATURAN PERMAINAN
SEPAKTAKRAW DOUBLE REGU

Peraturan Sepaktakraw Double Regu sama dengan Peraturan Sepaktakraw kecuali yang berubah adalah:
1.   Service
-     Dilaksanakan sendiri, dengan (lambung sendiri) dilakukan di sepanjang belakang garis (base line).
-     Servis dilakukan otomatis secara bergantian (rolling).
2.   Lapangan
2.1.   Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton: 13,40 m x 6,10 m. Takraw dapat dimainkan di dalam gedung dan juga dapat dimainkan di luar gedung (apabila dimainkan di dalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
2.2.   Keempat sisi lapangan ditandai dengan/cat atau lakban yang lebarnya 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
2.3.   Area bebas   :  adalah minimal 3 meter dari garis luar lapangan harus bebas rintangan.
2.4.   Centre Line  :  adalah garis tengah dengan lebar 2 cm.
 
3.   Tinggi tiang (sama dengan net)
3.1.   Putra:
         Tinggi net 1,55 meter di pinggir dan minimal 1,52 meter di tengah.
3.2.   Putri:
         Tinggi net 1,45 meter di pinggir dan minimal 1,42 meter di tengah.
3.3.   Kedudukan tiang 30 cm di luar garis pinggir.
4.   Net:
4.1.   Net terbuat dari tali/benang kuat atau nilon, di mana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
4.2.   Lebar net 70 cm dan panjang 6,10 meter.


5.   Bola Takraw
-     Bola terbuat dari plastik (syntetic fibre) dimana awalnya adalah terbuat dari rotan.
-     Lingkaran 42 – 44 cm (putra) dan 43 – 45 cm (putri).
-     Berat adalah 170 – 180 gr (putra) dan 150 – 160 gr (putri).
-     Bola takraw selain bola syntetic di atas dapat juga bola satu warna atau berwarna warni, tetap bola tersebut tidak mempengaruhi penampulan/permainan atlit.
-     Bola takraw dapat juga terbuat dari karet syntetic atau bahan karet melapisi lingkaran bola yang disetujui oleh ISTAF pada setiap pertandingan.
-     Semua kejuaraan Internasional regional mesti memakai bola yang telah disetujui oleh ISTAF.
6.   Pemain
6.1.   Permainan ini dimainkan oleh dua “Regu” masing-masing regu terdiri dari 2 orang pemain, dan setiap regu ditambah 1 (satu) pemain cadangan.
6.2.   Salah satu pemain dari regu tersebut melakukan servis di garis belakang dengan cara melambung sendiri bola tersebut saat melakukan servis disebut Tekong dan satu lagi di depan sebagai penyerang.
6.3.   Pemain yang tidak melakukan servis disebut juga tekong pilihan, kedua regu masing-masing berada di dalam lapangan.
7.   Pakaian Pemain
7.1.   Semua pemain putra diharuskan memakai pakaian kaos seragam yang berlengan T-Shirt dan bersepatu karet, dan untuk putri diharuskan memakai kaos bundar leher serta celana sebatas lutut. Tidak diperkenankan pemain memakai pakaian yang membahayakan lawan selama pertandingan.
Catatan:  Kecuali dalam kondisi cuaca dingin pemain diperkenankan memakai track suits.
7.2.   Pakain yang pantas untuk seorang pemain adalah yang menutupi badan seperti baju kaos/T-shirt (dipakai rapi/dimasukkan).
7.3.   Pakain pemain yang membantu kecepatan bola tidak diperbolehkan.
7.4.   Kapten regu harus memakai band tangan di sebelah kiri.
7.5.   Semua pemain diharuskan memakai pakaian dengan nomor punggung yang tetap selama Tournament.
8.   Subtitution (Penggantian Pemain)
8.1.   Setiap “Regu” boleh melaksanakan penggantian pemain 2 kali dalam 1 set.
8.2.   Penggantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati, melalui Tim Manager/Pelatih yang disetujui oleh Official Referee, selama belum melewati 2 kali dalam set tersebut. Pemain yang mendapat “Kartu Merah” dan dikeluarkan oleh wasit dapat diganti dengan ketentuan belum ada penggantian pemain sebelumnya.
8.3.   Setiap regu yang kurang dari 2 pemain tidak dapat melanjutkan pertandingan tersebut dan dinyatakan kalah.
9.   Official (Petugas Pertandingan)
Suatu pertandingan resmi harus dipimpin Technical Official sebagai berikut:
9.1.   2 (dua) Technical Delegate
9.2.   6 (enam) juri (Dewan Hakim)
9.3.   1 (satu) Official Referee
9.4.   2 (dua) Wasit (wasit utama dan wasit dua)
9.5.   6 (enam) penjaga garis/lineman’s (4 disisi lapangan dan 2 digaris belakang)
10. Undian & Pemanasan Pemain
10.1. Sebelum permainan dimulai, wasit (official referee) akan melakukan undian, dalam hal ini yang menang undian berhak memilih “Sepakmula” atau “Tempat”.
11. Posisi Pemain pada Waktu Servis
11.1. Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada di lapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
11.2. Dalam melakukan sepakmula, posisi tekong harus berada di belakang garis (base line), dan melakukan servis dengan cara melambung bola sendiri.
11.3. Pemain yang tidak melakukan servis dapat mengambil posisi bebas di lapangan sendiri.
11.4. Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak di dalam lapangan sendiri.
12. Permulaan Permainan & Sepakmula
12.1. Servis segera dilaksanakan apabila wasit telah menyebut posisi angka. Jika tekong telah melambung bola sebelum wasit menyebut posisi angka, maka lambungan bola diulang dan wasit akan memberi peringatan, apabila masih terulang maka diputuskan batal.
12.2. Ketika servis dilaksanakan saat tekong melakukan servis pemain akan bergerak di lapangan masing-masing.
12.3. Servis dinyatakan sah apabila melewati net dan tidak melewati pita pembatas pada kedua sisi lapangan.
12.4. Pemain melakukan servis otomatik akan dilaksanakan pergantian servis apabila terjadi point atau tidak point.
13. Kesalahan (Batal)
13.1. Kesalahan pihak penyepakmula:
13.1.1. Tekong yang melakukan servis, memainkan bola, melemparkan bola kepada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
13.1.2. Pemain yang tidak melakukan servis dapat mengambil posisi yang sesuai yang diinginkan dengan tidak membayangi/menghalangi pandangan lawan.
13.1.3. Tekong melompat ke dalam lapangan atau ketika kaki melewati garis belakang atau dipinggir lapangan termasuk menyentuh garis belakang ketika melakukan servis.
13.1.4. Tekong tidak melakukan servis bola yang dilambung.
13.1.5. Bola menyentuh salah seorang pemain (teman sendiri) sebelum bola melewati net.
13.1.6. Bola jatuh di luar lapangan.
13.1.7. Bola tidak melewati net.
13.1.8. Pemain menggunakan tangan atau kedua tangan bagian lengan untuk bantuan saat melakukan servis walaupun tangan tidak terus langsung pengenaan bola tapi menyentuh objek ketika melaksanakan servis.
13.2. Kesalahan dipihak penerima servis dan sepak mula
13.2.1. Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti: (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras dan membuat keributan).
13.3. Kesalahan pada kedua pihak
13.3.1. Ada pemain yang mengambil bola di lapangan lawan.
13.3.2. Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah (centre line).
13.3.3. Ada pemain (perlengkapan sekalipun) melewati lapangan lawan, walaupun di atas/di bawah net kecuali pada saat “The follow through ball”.
13.3.4. Mempermainkan bola lebih dari 3 kali.
13.3.5. Bola mengenai tangan.
13.3.6. Menahan/menjepit bola diantara lengan dan badan antara dua kaki atau badan.
13.3.7. Ada bagian badan atau perlengkapan pemain seperti: sepatu, pengikat kepala dan lain-lain, menyentuh net tiang, atau kursi wasit atau jatuh di lapangan lawan. Batal juga diberikan kepada pemain yang menyentuh kursi wasit/linesman atau memegang pembatas sebelum menendang bola.
13.3.8. Bola mengenai loteng/atap atau dinding pembatas (objek lainnya).
13.3.9. Ada pemain sengaja memperlambat permainan yang tidak perlu (peringatan).
14. Sistem Perhitungan Angka
14.1. Apabila penerima servis, atau yang melakukan sepak mula terjadi kesalahan otomatis akan peroleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi.
14.2. Angka kemenangan setiap set maximum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20 – 20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih 2 angka sampai batas akhir 25 point, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 point.
14.3. Memberikan kesempatan istirahan 2 menit masing-masing pada akhir set pertama/kedua termasuk Tie Break.
14.4. Apabila masing-masing regu memenangkan 1 set, maka permainan akan dilanjutkan dengan set “Tea Break” dengan 15 point, kecuali pada posisi 14 – 14, pemenang ditentukan pada selisih 2 angka, sampai batas akhir angka 17.
14.5. Sebelum set tie break dimulai, wasit II akan melakukan undian “Toss”. Regu yang menang undian toss akan melakukan sepak mula pada saat tie break ini, pada pertukarantempat pada set tie break akan dilakukan apabila salah satu Regu mencapai angka 8.
15. Time Out 1 menit setiap set pertama pada angka 11 dan set kedua pada angka 11 termasuk tie break angka 8, ketika bola mati.
      Selama time out hanya 5 orang yang diperbolehkan berada di garis belakang/base line (3 pemain dan 2 pelatih).
16. Penghentian Permainan Sementara
16.1. Wasit yang sedang memimpin pertandingan dapat menghentikan permainan sementara yang disebabkan karena: gangguan lapangan, gangguan keamanan, gangguan cuaca atau ada pemain cedera dengan waktu tidak lebih dari 5 menit.
         Apabila lebih dari 5 menit pemain tidak dapat melanjutkan permainan maka penggantian pemain dapat dilakukan sepanjang belum diadakan penggantian sebelumnya.
16.2. Pemain yang cedera diizinkan 5 menit sebagai injury time out setelah 5 menit pemain tersebut tak dapat melanjutkan permainan, maka penggantian dapat dilakukan selama belum terjadi penggantian sebelumnya.
16.3. Selama penghentian semantara, semua pemain tidak diperbolehkan meninggalkan lapangan untuk menerima minuman/makanan atau bantuan lainnya.
16.4. Apabila suatu pertandingan terhalang karena keadaan luar biasa sehingga pertandingan tidak dapat diteruskan, maka pertandingan dapat ditunda sampai keadaan mengijinkan. Adapun kedudukan angka dalam penundaan lebih dari 2 jam, kembali kosong-kosong sedangkan set yang telah selesai tetap tidak berubah.
17. Decipline (Tata Tertib)
17.1. Setiap pemain harus mematuhi peraturan permainan.
17.2. Selama permainan berlangsung, hanya kapten regu yang diperbolehkan berhubungan dengan wasit, kecuali atas kehendak wasit.
18. Pinalty (hukuman)
Pemain yang melanggar peraturan di bawah ini akan mendapat hukuman pernyataan dari wasit apabila:
18.1. Causanable ………….
         Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada: pemain lain atau penonton juga kepada wasit atas keputusan yang diambil.
18.2. Menampakkan sikap tidak bersahabat dan tidak sopan.
18.3. Menghubungi wasit yang bertugas secara kasar mengenai suatu keputusan yang diambil.
18.4. Meninggalkan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
18.5. Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan kasar.
18.6. Berlakukan tidak sopan selama permainan.
Catatan: Wasit menggunakan kartu sebagai berikut:
Kartu Kuning     :  Peringatan
Kartu Merah       :  Pengusiran
Kartu Merah akan diberikan apabila:
a.   Apabila pemain telah menerima Kartu Kuning pada pertandingan yang sama.
b.   Sikap kasar (tidak sopan) seperti: memukul, menendang, meludah, dll.
c.   Menggunakan kata-kata kotor atau caci maki.
Catatan :  Pemain yang mendapat kartu merah, harus segera keluar lapangan sebagai ganjaran indicipline, dan pemain tersebut tidak boleh bermain selama kejuaraan berlangsung.
18.7. Penggantian pemain diizinkan sesuai dengan peraturan butir (7.4).
18.8. Pemain yang telah dikenai kartu merah tidak diizinkan bermain pada permainan berikutnya sampai dikeluarkan keputusan lain Dewan hakim.

19. Kelakuan Buruk para Tim Official (Manager atau Pelatih)
Tindakan tata tertib juga diberikan kepada Tim Official karena:
a.   Melanggar tata tertib dan peraturan permainan.
b.   Mendukung pemainnya yang melanggar tata tertib dan peraturan permainan.
c.   Mengganggu jalannya permainan.
20. Umum
Wasit yang memimpin pertandingan bersama Official Referee akan menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan masalah yang belum tercantum dalam peraturan ini.
Keputusan Official Referee adalah mutlak (tidak dapat diganggu gugat)

Syarat Mutlak yang Dimiliki oleh Wasit
Seorang wasit yang baik harus memenuhi syarat sbb:
20.1. Standar fisik dan kesegaran jasmani yang baik meliputi:
20.1.1. Mata (tidak berkacamata)
20.1.2. Pendengaran (tidak tuli)
20.2. Bermoral dan karakter yang baik
20.3. Menguasai peraturan permainan Sepaktakraw
20.4. Pemikiran yang profesional
20.5. Berdedikasi dan inisiatif
20.6. Percaya diri, daya fikir yang baik dan tepat dalam mengambil keputusan
20.7. Berjiwa kepemimpinan
20.8. Berkewajiban (comitment)

Good Moral Character meliputi:
20.8.1.1.    Referee’s Personality/berkepribadian sebagai wasit
20.8.1.2.    Sense of Responsibility/bertanggung jawab
20.8.1.3.    Referee’s Qualities/berkualitas
20.8.1.4.    Good Moral Character/berkepribadian baik
20.8.1.5.    Behavior & courteous
20.8.1.6.    Considerate & Sympathetic
20.8.1.7.    Good Leadership
20.8.1.8.    Perception & impression
20.8.1.9.    Sharp memory

Langkah-Langkah Wasit dalam Memimpin Pertandingan
Wasit melaksakan prosedur sebagai berikut:
1.   Memeriksa lapangan permainan, garis, tiang, net, bola, posisi kursi wasit dan letak kursi linesman menurut peraturan.
2.   Mengadakan briefing dengan para linesman tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta bagaimana memberi isyarat: masuk atau keluar bila ditanya oleh wasit.
3.   Memastikan regu yang mana melakukan sepak mula atau pilih tempat dan pemanasan awal. (Regu yang melakukan sepak mula harus dicatat pada lembaran skor/score sheet).
4.   Memeriksa pakaian pemain, mereka tidak diperbolehkan memakai: gelang, cincin, jam dan gigi palsu. Hal tersebut dilarang demi keamanan.

5.   Memperkenalkan:
5.1.   Nama kejuaraan yang dipimpin.
5.2.   Kategori untuk: Putra/Putri
5.3.   Jenis pertandingan (Tim atau Regu atau Double Event)
5.4.   Peserta yang bertanding
5.5.   Wasit yang mengumumkan
5.6.   (Set I, Set II, dan Tie Break) sebut mulai dari kanan.







DAFTAR PUSTKA
Drs. Jurman Sampara. Peraturan Permainan Perwasitan Sepak Takraw.
Pengurus Besar Sepak Takraw, Persatuan Sepak Takraw Indonesia.(PB. PSTI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar